Jumat, 18 Januari 2013

Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Dunia


Enam puluh tiga tahun,akal pikiran manusia dikagumkan oleh kehidupan seorang manusia besar dalam suasana yang besar pula.Semenjak hari kelahiran sampai pada hembusan nafasyang terakhir darikehidupannya, dirinya dihiasi penuh dengan bentuk yang sebaik-baiknya,begitu cemerlang sifat-sifat yang difitrahkan dengan kesempurnaan oleh sang Pencipta untuk kehidupan yang berkilau penuh
cahaya. Suasana saat itu semua kekuatan kehidupan dan tanda-tandanya berada dikedalaman samudra kerusakan.
Menjelang abad ke-6 sesudah Masehi, dunia berada dalam keadaan gelap dan parah dengan keadaan spiritual manusia yang rusak. Keserakahan dan tirani para penguasa telah menjarah kesejahteraan moral kemanusiaan, penindasan telah melumpuhkan mayoritas penduduk. Bangsa-bangsa yang dahulu pernah merdeka dan produktif serta peradaban tertua di dunia, seperti Assyria, Phunisia dan Mesir, kini tidak berkutik dibawah ancaman dan cengkraman serigalaRomawi.Sementara peradaban Babilonia yang menderita akibat dominasi Persia yang sama-sama tiranisnya,hanya dibolehkan hidup Marginal -pas-pasan- sementara semua kekayaan negerinya, tanah subur antara dua sungai Eufrat dan Tigris disedot untuk memenuhi perbendaharaan para kaisar Persia dan kaki tangannya.
Bangsa Arab yang tanahnya terletak antar Imperium Persia dan Romawi, merupakan sebuah negeri yang menyedihkan. Agama mereka yang sebenarnya merupakan monoteisme paling murni, yakni Agama Nabi Ibrahim as. telah diselewengkan oleh generasi demi generasi.
Ketika manusia melupakan sumber mulia kehidupan batinnya, secara tamak sibuk dengan kehidupan duniawi dan kemegahan, seorang Rasul diutus oleh Allah swt. untuk menunjukkan dan membimbing kepada jalan yang merek telah dilupakan dan memperingatkan mereka akan ajaran yang telah diabaikannya. Tetapi selama jangka waktu yang lama tidak terlihat tanda-tanda dan terdengar firman Allah. Zaman itu menjadi titik nadir –terendah- dalam pemikiran manusia.
Karena banyakramalan tentang kedatanganya, setiap orang menunggu kehadiran Nabi Muhammad saw. di era kegelapan sejarah kehidupan manusia. Mereka menunggu orang yang akan menghancurkan keingkaran dan akan meniupkan kehidupan baru kedunia ini. Yudaisme dan Kristen, yang aslinya adalah agama samawi - berdasarkan kitab suci yang berasal dari Allah - tak bisa menyangkal. Orang-orang yang mempelajari dan mengerti kitab-kitab suci terdahulu, tanpa prasangka dan mereka  sedang menunggu kedatangannya.
Pendeta Bahira berkata tentang kabar mengenai Muhammad : “Kelahiran Muhammad adalah merupakan sumber cahaya yang menerangi kegelapan”
Berkata Sir Muyer :”Belum ada usaha perbaikan yang lebih sulit dan lebih jauh jangkauannya dari pada saat munculnya Muhammad. Tapi kita belum melihat suatu keberhasilan dan perbaikan yang sempurna sebagaimana  yang telah ditinggalakan olehnya saat meninggal Dunia”.
Leonardo berkata: “kalau diatas bumi ini ada orang yang benar-benar mengerti tentang Allah, kalau di atas bumi ini ada orang yang berlaku ikhlas terhadapnya dan meninggal dalam berkhidmat  kepadanya dengan tujuan yang mulia, dan dengan dorongan yang besar, maka sesungguhnya orang itu adalah Muhammad. Tanpa ragu lagi seorang Nabi dari bangsa Arab. Tersebut dalam ensiklopedia Britania “Sesungguhnya Muhammad mempunyai keberhasilan yang belum pernah dicapai oleh seorang Nabi atau oleh pembangun agama diseluruh jaman dan berkata Buzurth : “bahwa sesungguhnya Muhammad adalah mutlak pembangun terbesar tanpa ada pertentangan pendapat”.
Muhammad dalam pandangan Umat Islam, adalah seorang sosok paripurna, pahlawan, panutan utamadan pertama. Sedang menurut pandangan para pemikir dari agama-agama lain dia adalah pembangun umat terbesar diakui mutlak. Oleh karena itu tidak patut kita berbicara tentang kepahlawanan  tanpa mendahulukan tentang kepahlawanan Muhammad saw.

 
      Kondisi masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam
Nabi Muhammad saw. pertama kali muncul ketika manusia kehilangan pengetahuan tauhid mereka dan terbalik menyembah berhala-berhala yang terbuat dari batu, tanah, roti, dan lain-lain. Pikiran dan moral mereka sudah rusak sehingga mereka memotong-motong berhala kemudian memakannya. Satu-satunya dalil yang menjadi argumen mereka adalah bahwa mereka mengikuti jejak nenek moyang mereka. Mereka juga mengubur putri mereka hidup-hidup. Wanita dipandang rendah bukan hanya di Arab pra Islam saja tetapi juga di kawasan Romania dan Sassanid.
Setelah Muhammad dinyatakan kenabiannya, seorang sahabat menceritakan kepadanya apa yang pernah ia lakukan kepada putrinya:  Wahai Rasulullah, dulu saya punya anak perempuan, suatu hari saya meminta pada ibunya untuk didandani sebab saya akan membawanya pada pamannya. Istriku yang malang tahu apa arti hal ini tetapi tidak dapat berbuat apa-apa kecuali patuh dan menangis. Ia mendandani anak perempuan itu yang sangat gembira karena akan bertemu dengan pamannya. Saya membawanya kebibir sumur dan menyuruhnya untuk melihat kedalam. Saat dia sedang melongok kesumur, saya tendang dia masuk kedalamnya. Saat ia melayang jatuh dia berteriak: ayah..ayah…
Ketika menceritakan kisah ini, Nabi menangis terisak-isak seolah-olah dia telah kehilangan salah satu kerabat dekatnya. Hati telah mengeras, setiap hari sebuah lubang digali di gunung untuk mengubur bayi tak berdosa. Manusia lebih brutal dan kejam daripada hiyena - sejenis macan - yang kuat menindas yang lemah. Kebrutalan dilakukan atas kemanusiaan, kekejaman, disetujui, haus darah dipuji, pertumpahan darah dianggap kebaikan dan perzinahan serta perselingkuhan lebih lazim ketimbang perkawinan yang sah. Struktur keluarga dihancurkan.
Kondisi kejahiliaan masyarakat Arab, tidaklah mewarnai kehidupan Muhammad, disebabkan ia dibesarkan dalam pengawasan Allah swt.Ayahnya Abdullah telah meninggal sebelum ia lahir yang berarti ia harus menaruh semua kepercayaan kepada Allah swt. dan tunduk sepenuhnya kepadaNya. Dengan kematian ayahnya Allah mencabut darinya semua sokongan dan mengarahkannya menuju kesadaran bahwa tidak ada Tuhan yang patut  disembah selain Allah yang tiada sekutu baginya.
Dalam usia muda, Muhammad saw. hidup sebagai pengembala kambing milik keluarganya dan kambing penduduk kota Mekah. Melalui kegiatan pengembalaan ini ia menemukan tempat untuk berpikir dan merenung. Dalam suasana demikian, Muhammad ingin melihat sesuatu dibalik semuanya. Pemikiran dan perenungan membuat ia jauh dari nafsu duniawi sehingga terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu sejak muda ia dikenal dengan Al-amin - orang terpercaya -
Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang Syiria –Syam- dalam usia baru 12 tahun yang Kafilah itu dipimpin oleh Abu Thalib pamannya. Dalam perjalanan ini, di Busrah, sebelah selatan Syiria, ia bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhaira. Pendeta itu melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai dengan petunjuk-petunjuk cerita Kristen.
Sebahagian sumber menceritakan bahwa Pendeta itu menasehatkan Abu Thalib agar jangan terlalu jauh memasuki daerah Syiria, sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda tersebut akan berbuat jahat kepadanya.
Nabi Muhammad memang telah diciptakan sebagai orang besar sebelum diberi wahyu dan sebelum menjadi Rasul. Sejak kecilia sudah menghindarkan diri dari penyembahan berhala yang dianggap Tuhan oleh Nenek Moyangnya dan merupakn sumber kejayaan di seluruh Jazirah Arabia saat itu.
.  Tantangan dan Penolakan Arab Quraisy Terhadap Seruan Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. telah datang kepada kaumnya dengan membawa suatu ajakan yang apabila diterima maka berubalah semua tatanan hidup mereka. Dakwah Nabi Muhammad itu tidak hanya menyangkut agama mereka semata-mata tapi mencakup keseluruhan lapangan kehidupan. Misalnya: Kehidupan Politik, Kemasyarakatan, Harta dan Tata Rumah tangga mereka. Adalah tidak dengansecara otomatis dan begitu mudah mereka untuk meninggalkan apa-apa yang mereka dapat dari Nenek Moyang dan apa-apa yang sudah berlaku di negeri mereka. Oleh karena itu, mereka menolak dan menghardik pembawanya agar mau kembali kepada warisan yang telah Nenek Moyang mereka tinggalkan dan mau mengagungkan apa saja yang mereka anggap mulia.
Perhatikanlah kepadanya ketika musuh-musuhnya menyerbu dengan senjata cemoohan yang merupakan senjata paling ampuh untuk membunuh kemauan keras dan paling ampuh mematikan semangat para pejuang. Senjata cemoohan ini lebih menikam daripada siksaan dan peneknan
Sekali waktu berdirilah Nabi Muhammad di atas Bukit Shafa sambil berseru kepada orang-orang Quaraisy. Setelah mereka datang semua untuk mendengarkan seruannya, lalu ia pun memberikan peringatan kepada mereka akan adanya hari perhitungan Allah swt. Mereka seketika meninggalkan Nabi Muhammad dan berlalu pergi, bahkan Paman beliau sendiri Abu Lahab berkata kepadanya; “ celakalah kau hai Muhammad! hanya untuk inikah kau memanggil kami……?”
Mereka berpesan satu sama lain ; “jangan kamu dengarkan dengan sungguh akan Al-qur’an ini dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya supaya kamu dapat mengalakannya”.
Mereka paham benar bahwa senjata cemooh sangat ampuh untuk melawan dakwah daripada penekanan dan penyiksaan, sehingga mereka tidak akan bisa melupakan cemoohan itu. Maka mereka takut, mereka bahkan bertambah congkak. Seorang diantara mereka berkata dan mengejek ; “Hai orang-orang Quraisy, tahukah anda sekalian apa itu pohon Zaqum yang disebut Muhammad untuk menakut-nakuti kalian? Zaqum itu sebenarnya ialah sejenis kurma Yastrib yang jelek terdapat di Zubdi”. 
.  Strategi Dakwah Nabi saw. Sebagai Pemimpin Agama
Salah satu pelajaran berharga yang harus diambil dari Rasulullah saw. adalah cara Rasulullah mengolah dakwah agar bisa diterima oleh seluruh masyarakat.Mungkin sebagian orang berpendapat apa susahnya menyampaikan pesan suci kepada masyarakat karena cara menyampaikannya ini tidak ada bedanya dengan cara menyampaikan pesan-pesan yang lain
Pada saat Allah swt. menurunkan wahyu pertama kali pada Muhammad saw. di Gua hira, maka dengan demikian Allah telah mendeklarasikan beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul bagi kaumnya.
Setelah Muhammad saw secara resmi memperoleh kenabian, maka tugas selanjutnya menyampaikan risalah islamiyah kepada seluruh ummat manusia. Rasulullah diberikan oleh Allah swt. dengan kebijaksanaan, kesabaran, kekuatan jiwa dan kekuatan menghadapi tantangan. Dengan modal tantangan tersebut Rasulullah dipanggil untuk bangkit berhadapan dengan  kaumnya. Sebagaimana firman Allah swt. dalam surah Al-Muddatstsir ,74:1-3:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
Artinya:
Hai orang-orang yang berkemul (berselimut) (1). Bangunlah, lalu berilah peringatan! (2). Dan tuhanmu agungkanlah (3)
Ayat ini mengajak Rasulullah saw. untuk menyampaikan risalahnya itu, tidak langsung dalam kancah masyarakat, tetapi lebih dahulu ditujukan kepada perorangan, terutama pada keluarga terdekat dan hal ini sesuai dengan perintah Allah swt. dalam surah Al-Syua’ara,26 :214:
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
Artinya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,(214)
Sebagai realisasi dari perintah ayat tersebut, maka Rasulullah mulai mengajak kerabatnya masuk islam ,mereka yang berhasil masuk islam pertama kali mendapat julukan Assabiqunal Al-Awwalun -perintis pertama masuk islam- mereka itu adalah, Sitti khadijah -Istri Nabi, Ali bin Abi Thalib -anak paman Nabi, Said bin Haristah, Abu Bakar Al-Shidiq, Utsman bin Affan, Subair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, Abdu al-Rahman bin Abil Arqam.itulah sejumlah orang-orang pertama-tama masuk islam dan terutama setelah Arqam masuk Islam, rumahnya dijadikan sebagai sentrum kegiatan dakwah yang kemudian dikenal dengan Darul Arqam.
Kegiatan ditempat ini banyak menarik orang untuk melakukan kebebasan jiwa, maka masuk islamlah hamba sahaya lainnya. Disinilah Rasulullah menanamkan ruh tauhid kedalam jiwa para sahabat, sehingga mereka kelak menjadi pembela dan pejuang-pejuang agama yang tangguh.
Langkah dakwah selanjutnya yang diambil Muhammad saw adalah menyeruh masyarakat umum. Nabi mulai menyeru segala lapisan masyarakat kepada Islam terang-terangan, baik golongan bangsawan maupun hambah sahaya. Mula-mula ia menyeru penduduk Mekah, kemudian penduduk negeri-negeri lain. Disamping itu, ia juga menyeru  orang-orang yang datang keMekah dari berbagai negeri untuk mengerjakan haji. Kegiatan dakwah ini dijalankannya tanpa mengenal lelah. Dengan usaha dan perjuangan  yang gigih hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut Nabi yang tadinya hanya belasan orang, makin hari makin bertambah. Mereka terutama terdiri dari kaum wanita, budak, pekerja, dan orang-orang yang tak punya. Meskipun kebanyakan mereka orang-orang yang lemah, namun semangat mereka sungguh membaja.
 Posisi Nabi Muhammad sebagai Kepala Negara
Rasulullah saw.sebagai kepala Negara diberikan otoritasoleh Allah swt. sebagai pembuat hukum dan sebagai pengatur kehidupan berbangsa danbernegara, sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nisa,4:105:
إِنَّا أنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ
Artinya :
Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu.
Muhammad selain sebagai Nabi dan pemimpin Negara juga ia seorang Rasul sebagaimana ditegaskan al-qur’an surat Ali’Imran,3:144
                   žžžžž
Artinya :
Dan tiadalah Muhammad kecuali seorang Rasul.......
Sebagai Rasul beliau bertugas menjadi penyampai dan pen-syarah keseluruhan wahyu yang diterimahnya kepada manusia sebagaimana Allah berfirman dalam surat An-Nahal,16: 44
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemahannya :
Dan kami turunkan kepadamu Al-qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan
`Sebagai teladan bagi ummat manusia sebagai firman Allah Swt dalam surat Al-Ahzab,33 ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Terjemahannya :
Sesungguhnya yang ada pada (diri)Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dia banyak menyebut nama Allah
Dari Ayat-ayat tersebut ditemukan bahwa Muhammad saw. sebagai Rasul, bukan hanya penyampai dan penjelas keseluruhan wahyu Allah, tetapi juga diberi hak legislatif atau hak menetapkan hukum bagi manusia dan hak menertibkan kehidupan masyarakat, karenanya, beliau disebut contoh tauladan yang baik bagi manusia dalam kapasitas beliau sebagai pemimpin Agama sekaligus kepala Negara
Peristiwa Bai’at Aqabah dan perjanjian tertulis yang melahirkan piagam madinah, dapat diidentifikasikan sebagai peraktek kontrak sosial. Karena dalam peristiwa-peristwa itulah Nabi memperoleh kekuasaan politik dan keabsahan untuk mengatur dan memimpin rakyat Madinah.
Dengan demikian, kekuasaan politik yang diperoleh Nabi berdasarkan nash dan fakta-fakta historis tersebut, bukan menurut teori kekuatan. Karena kehadirannya di Madinah bukan dengan jalan kekuatan dan penaklukan melainkan diundang oleh gelongan-gelonngan Arab di Kota itu dan atas perintah wahyu. Hak dan kekuasaan politik itu beliau peroleh oleh dari Allah yang dalam teori politik disebut teokratis, juga beliau peroleh melalui perjanjian masyarakat yang disebut kontrak sosial.
Tugas kepala Negara untuk melaksanakkan fungsi Negara adalah menegakkan hukum yang telah ditetapkan, membela umat dari gangguan musuh, melenyapkan penindasan dan meratakan penghasilan Negara bagi rakyat. Bagi Al-Baghdadi, fungsi negara yang harus dilaksanakan kepala Negara adalah melaksanakan undang-undang dan pengaturan, melaksanakkan hukuman bagi pelanggar hukum, mengatur militer dan megelolah zakat dan pajak. Selanjutnya Al-Mawardi berpendapat bahwa fungsi Negara yang harus diwujudkan kepala Negara adalah menjamin hak-hak rakyat dan hukum Tuhan, menegakkan keadilan, membangun kekuatan untuk menghadapi musuh, melakukan jihad terhadap orang yang menentang Islam, memungut Pajak dan Zakat, meminta nasihat dan pandangan dari orang-orang terpecaya, dan kepala Negara harus langsung mengatur urusan ummat dan agama, dan meneliti keadaan yang sebenarnya.
Tugas-tugas kenegaraan seperti tersebut di atas juga dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau membuat undang-undang dalam bentuk tertulis,mempersatukan penduduk Madinah untuk mencegah konflik-konflik diantara mereka agar terjamin ketertiban interen, menjamin kebebasan bagi semua golongan, mengatur militer, memimpin peperangan,melaksanakan hukuman bagi pelanggar hukum, menerima perutusan-perutusan dari luar Madinah, mengirim surat-surat kepada para penguasa di Jazirah Arab, mengadakan perjanjian damai dengan tetangga agar terjamin keamanan eksteren, mengelola zakat dan pajak serta larangan riba dibidang ekonomi dan perdagangan untuk menjembatani jurang pemisah antara golongan kaya dan miskin, dan menunjuk para sahabat untuk menjadi Hakim di daerah-daerah luar Madinah serta mendelegasikan tugas-tugas kepada para sahabat.
Tugas yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad Saw tersebut menunjukkan kesamaan dengan konsep dan teori politik kenegaraan tentang tugas kepala Negara dan dengan demikian posisi beliau disamping seorang Rasul juga dapat dikatakan sebagai kepala Negara.
Karena itu, Watt menyebut Nabi Muhammad saw. sebagai seorang negarawan dengan mengemukakan empat alasan, 1. Muhammad saw. memiliki bakat sebagai seorang yang mampu melihat sesuatu sebelum terjadi karena didukung wahyu dan kejeniusannya, 2. Kearifannya sebagai negarawan beliau tunjukkan dalam menerapkan struktur ajaran Al-Qur’an yang global secara kongkrit melalui kebijaksanaannya yang tepat, 3. Reformasi dibidang sosial yang berwawasan jauh yang ditunjang oleh strategi politik yang akurat, 4. Beliaumempunyai kemampuan sebagai administrator dan arif dalam menunjuk pembantunya untuk melaksanakan tugas-tugas administrsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar