Enam puluh tiga tahun,akal pikiran manusia dikagumkan oleh
kehidupan seorang manusia besar dalam suasana yang besar pula.Semenjak hari
kelahiran sampai pada hembusan nafasyang terakhir darikehidupannya, dirinya
dihiasi penuh dengan bentuk yang sebaik-baiknya,begitu cemerlang sifat-sifat yang
difitrahkan dengan kesempurnaan oleh sang Pencipta untuk kehidupan yang
berkilau penuh
cahaya. Suasana saat itu semua kekuatan kehidupan dan
tanda-tandanya berada dikedalaman samudra kerusakan.
Menjelang abad ke-6 sesudah Masehi, dunia berada dalam keadaan
gelap dan parah dengan keadaan spiritual manusia yang rusak. Keserakahan dan
tirani para penguasa telah menjarah kesejahteraan moral kemanusiaan, penindasan
telah melumpuhkan mayoritas penduduk. Bangsa-bangsa yang dahulu pernah merdeka
dan produktif serta peradaban tertua di dunia, seperti Assyria, Phunisia dan
Mesir, kini tidak berkutik dibawah ancaman dan cengkraman serigalaRomawi.Sementara
peradaban Babilonia yang menderita akibat dominasi Persia yang sama-sama
tiranisnya,hanya dibolehkan hidup Marginal -pas-pasan- sementara semua kekayaan
negerinya, tanah subur antara dua sungai Eufrat dan Tigris disedot untuk memenuhi
perbendaharaan para kaisar Persia dan kaki tangannya.
Bangsa Arab yang tanahnya terletak
antar Imperium Persia dan Romawi, merupakan sebuah negeri yang menyedihkan.
Agama mereka yang sebenarnya merupakan monoteisme paling murni, yakni Agama
Nabi Ibrahim as. telah diselewengkan oleh generasi demi generasi.
Ketika manusia melupakan sumber
mulia kehidupan batinnya, secara tamak sibuk dengan kehidupan duniawi dan
kemegahan, seorang Rasul diutus oleh Allah swt. untuk menunjukkan dan
membimbing kepada jalan yang merek telah dilupakan dan memperingatkan mereka
akan ajaran yang telah diabaikannya. Tetapi selama jangka waktu yang lama tidak
terlihat tanda-tanda dan terdengar firman Allah. Zaman itu menjadi titik nadir
–terendah- dalam pemikiran manusia.
Karena banyakramalan tentang
kedatanganya, setiap orang menunggu kehadiran Nabi Muhammad saw. di era
kegelapan sejarah kehidupan manusia. Mereka menunggu orang yang akan
menghancurkan keingkaran dan akan meniupkan kehidupan baru kedunia ini.
Yudaisme dan Kristen, yang aslinya adalah agama samawi - berdasarkan kitab suci
yang berasal dari Allah - tak bisa menyangkal. Orang-orang yang mempelajari dan
mengerti kitab-kitab suci terdahulu, tanpa prasangka dan mereka sedang menunggu kedatangannya.
Pendeta Bahira berkata tentang kabar
mengenai Muhammad : “Kelahiran Muhammad adalah merupakan sumber cahaya yang
menerangi kegelapan”
Berkata Sir Muyer :”Belum ada usaha
perbaikan yang lebih sulit dan lebih jauh jangkauannya dari pada saat munculnya
Muhammad. Tapi kita belum melihat suatu keberhasilan dan perbaikan yang
sempurna sebagaimana yang telah
ditinggalakan olehnya saat meninggal Dunia”.
Leonardo berkata: “kalau diatas bumi
ini ada orang yang benar-benar mengerti tentang Allah, kalau di atas bumi ini
ada orang yang berlaku ikhlas terhadapnya dan meninggal dalam berkhidmat kepadanya dengan tujuan yang mulia, dan
dengan dorongan yang besar, maka sesungguhnya orang itu adalah Muhammad. Tanpa
ragu lagi seorang Nabi dari bangsa Arab. Tersebut dalam ensiklopedia Britania
“Sesungguhnya Muhammad mempunyai keberhasilan yang belum pernah dicapai oleh
seorang Nabi atau oleh pembangun agama diseluruh jaman dan berkata Buzurth :
“bahwa sesungguhnya Muhammad adalah mutlak pembangun terbesar tanpa ada
pertentangan pendapat”.
Muhammad dalam pandangan Umat Islam,
adalah seorang sosok paripurna, pahlawan, panutan utamadan pertama. Sedang
menurut pandangan para pemikir dari agama-agama lain dia adalah pembangun umat
terbesar diakui mutlak. Oleh karena itu tidak patut kita berbicara tentang
kepahlawanan tanpa mendahulukan tentang
kepahlawanan Muhammad saw.
Kondisi masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam
Nabi
Muhammad saw. pertama kali muncul ketika manusia kehilangan pengetahuan tauhid
mereka dan terbalik menyembah berhala-berhala yang terbuat dari batu, tanah,
roti, dan lain-lain. Pikiran dan moral mereka sudah rusak sehingga mereka memotong-motong
berhala kemudian memakannya. Satu-satunya dalil yang menjadi argumen mereka
adalah bahwa mereka mengikuti jejak nenek moyang mereka. Mereka juga mengubur
putri mereka hidup-hidup. Wanita dipandang rendah bukan hanya di Arab pra Islam
saja tetapi juga di kawasan Romania dan Sassanid.
Setelah Muhammad dinyatakan
kenabiannya, seorang sahabat menceritakan kepadanya apa yang pernah ia lakukan
kepada putrinya: Wahai Rasulullah, dulu
saya punya anak perempuan, suatu hari saya meminta pada ibunya untuk didandani
sebab saya akan membawanya pada pamannya. Istriku yang malang tahu apa arti hal
ini tetapi tidak dapat berbuat apa-apa kecuali patuh dan menangis. Ia
mendandani anak perempuan itu yang sangat gembira karena akan bertemu dengan
pamannya. Saya membawanya kebibir sumur dan menyuruhnya untuk melihat kedalam.
Saat dia sedang melongok kesumur, saya tendang dia masuk kedalamnya. Saat ia melayang jatuh dia berteriak:
ayah..ayah…
Ketika menceritakan kisah ini, Nabi
menangis terisak-isak seolah-olah dia telah kehilangan salah satu kerabat
dekatnya. Hati telah mengeras, setiap hari sebuah lubang digali di gunung untuk
mengubur bayi tak berdosa. Manusia lebih brutal dan kejam daripada hiyena - sejenis
macan - yang kuat menindas yang lemah. Kebrutalan dilakukan atas kemanusiaan,
kekejaman, disetujui, haus darah dipuji, pertumpahan darah dianggap kebaikan dan
perzinahan serta perselingkuhan lebih lazim ketimbang perkawinan yang sah.
Struktur keluarga dihancurkan.
Kondisi kejahiliaan masyarakat Arab,
tidaklah mewarnai kehidupan Muhammad, disebabkan ia dibesarkan dalam pengawasan
Allah swt.Ayahnya Abdullah telah meninggal sebelum ia lahir yang berarti ia
harus menaruh semua kepercayaan kepada Allah swt. dan tunduk sepenuhnya
kepadaNya. Dengan kematian ayahnya Allah mencabut darinya semua sokongan dan
mengarahkannya menuju kesadaran bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah yang tiada sekutu
baginya.
Dalam usia muda, Muhammad saw. hidup
sebagai pengembala kambing milik keluarganya dan kambing penduduk kota Mekah.
Melalui kegiatan pengembalaan ini ia menemukan tempat untuk berpikir dan
merenung. Dalam suasana demikian, Muhammad ingin melihat sesuatu dibalik
semuanya. Pemikiran dan perenungan membuat ia jauh dari nafsu duniawi sehingga
terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu sejak
muda ia dikenal dengan Al-amin -
orang terpercaya -
Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali
dalam kafilah dagang Syiria –Syam- dalam usia baru 12 tahun yang Kafilah itu
dipimpin oleh Abu Thalib pamannya. Dalam perjalanan ini, di Busrah, sebelah
selatan Syiria, ia bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhaira.
Pendeta itu melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai dengan
petunjuk-petunjuk cerita Kristen.
Sebahagian sumber menceritakan bahwa
Pendeta itu menasehatkan Abu Thalib agar jangan terlalu jauh memasuki daerah
Syiria, sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda
tersebut akan berbuat jahat kepadanya.
Nabi Muhammad memang
telah diciptakan sebagai orang besar sebelum diberi wahyu dan sebelum menjadi
Rasul. Sejak kecilia sudah menghindarkan diri dari penyembahan berhala yang
dianggap Tuhan oleh Nenek Moyangnya dan merupakn sumber kejayaan di seluruh
Jazirah Arabia saat itu.
.
Tantangan dan Penolakan Arab Quraisy Terhadap Seruan Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. telah datang
kepada kaumnya dengan membawa suatu ajakan yang apabila diterima maka berubalah
semua tatanan hidup mereka. Dakwah Nabi Muhammad itu tidak hanya menyangkut
agama mereka semata-mata tapi mencakup keseluruhan lapangan kehidupan.
Misalnya: Kehidupan Politik, Kemasyarakatan, Harta dan Tata Rumah tangga
mereka. Adalah tidak dengansecara otomatis dan begitu mudah mereka untuk
meninggalkan apa-apa yang mereka dapat dari Nenek Moyang dan apa-apa yang sudah
berlaku di negeri mereka. Oleh karena itu, mereka menolak dan menghardik pembawanya
agar mau kembali kepada warisan yang telah Nenek Moyang mereka tinggalkan dan
mau mengagungkan apa saja yang mereka anggap mulia.
Perhatikanlah kepadanya ketika
musuh-musuhnya menyerbu dengan senjata cemoohan yang merupakan senjata paling
ampuh untuk membunuh kemauan keras dan paling ampuh mematikan semangat para
pejuang. Senjata cemoohan ini lebih menikam daripada siksaan dan peneknan
Sekali waktu berdirilah Nabi
Muhammad di atas Bukit Shafa sambil berseru kepada orang-orang Quaraisy.
Setelah mereka datang semua untuk mendengarkan seruannya, lalu ia pun
memberikan peringatan kepada mereka akan adanya hari perhitungan Allah swt.
Mereka seketika meninggalkan Nabi Muhammad dan berlalu pergi, bahkan Paman
beliau sendiri Abu Lahab berkata kepadanya; “ celakalah kau hai Muhammad! hanya
untuk inikah kau memanggil kami……?”
Mereka berpesan satu sama lain ;
“jangan kamu dengarkan dengan sungguh akan Al-qur’an ini dan buatlah hiruk
pikuk terhadapnya supaya kamu dapat mengalakannya”.
Mereka paham benar bahwa senjata cemooh
sangat ampuh untuk melawan dakwah daripada penekanan dan penyiksaan, sehingga
mereka tidak akan bisa melupakan cemoohan itu. Maka mereka takut, mereka bahkan
bertambah congkak. Seorang diantara mereka berkata dan mengejek ; “Hai
orang-orang Quraisy, tahukah anda sekalian apa itu pohon Zaqum yang
disebut Muhammad untuk menakut-nakuti kalian? Zaqum itu sebenarnya ialah
sejenis kurma Yastrib yang jelek terdapat di Zubdi”.
. Strategi
Dakwah Nabi saw. Sebagai Pemimpin Agama
Salah satu pelajaran berharga yang
harus diambil dari Rasulullah saw. adalah cara Rasulullah mengolah dakwah agar
bisa diterima oleh seluruh masyarakat.Mungkin sebagian orang berpendapat apa
susahnya menyampaikan pesan suci kepada masyarakat karena cara menyampaikannya
ini tidak ada bedanya dengan cara menyampaikan pesan-pesan yang lain
Pada saat Allah swt. menurunkan
wahyu pertama kali pada Muhammad saw. di Gua hira, maka dengan demikian Allah
telah mendeklarasikan beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul bagi kaumnya.
Setelah Muhammad saw secara resmi
memperoleh kenabian, maka tugas selanjutnya menyampaikan risalah islamiyah kepada
seluruh ummat manusia. Rasulullah diberikan oleh Allah swt. dengan kebijaksanaan,
kesabaran, kekuatan jiwa dan kekuatan menghadapi tantangan. Dengan modal
tantangan tersebut Rasulullah dipanggil untuk bangkit berhadapan dengan kaumnya. Sebagaimana firman Allah swt. dalam
surah Al-Muddatstsir
,74:1-3:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2)
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
Artinya:
Hai orang-orang
yang berkemul (berselimut) (1). Bangunlah, lalu berilah peringatan! (2). Dan
tuhanmu agungkanlah (3)
Ayat ini mengajak Rasulullah saw.
untuk menyampaikan risalahnya itu, tidak langsung dalam kancah masyarakat,
tetapi lebih dahulu ditujukan kepada perorangan, terutama pada keluarga
terdekat dan hal ini sesuai dengan perintah Allah swt. dalam surah
Al-Syua’ara,26 :214:
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
Artinya:
Sebagai realisasi dari perintah ayat
tersebut, maka Rasulullah mulai mengajak kerabatnya masuk islam ,mereka yang
berhasil masuk islam pertama kali mendapat julukan Assabiqunal Al-Awwalun -perintis pertama masuk islam- mereka
itu adalah, Sitti khadijah -Istri
Nabi, Ali bin Abi Thalib -anak
paman Nabi, Said bin
Haristah, Abu Bakar Al-Shidiq, Utsman bin Affan, Subair bin Awwam, Saad bin Abi
Waqqash, Abdu al-Rahman bin Abil Arqam.itulah sejumlah orang-orang
pertama-tama masuk islam dan terutama setelah Arqam masuk Islam, rumahnya
dijadikan sebagai sentrum kegiatan dakwah yang kemudian dikenal dengan Darul Arqam.
Kegiatan ditempat ini banyak menarik
orang untuk melakukan kebebasan jiwa, maka masuk islamlah hamba sahaya lainnya. Disinilah Rasulullah menanamkan ruh tauhid kedalam
jiwa para sahabat, sehingga mereka kelak menjadi pembela dan pejuang-pejuang
agama yang tangguh.
Langkah dakwah selanjutnya yang
diambil Muhammad saw adalah menyeruh masyarakat umum. Nabi mulai menyeru segala
lapisan masyarakat
kepada Islam terang-terangan, baik golongan bangsawan maupun hambah sahaya.
Mula-mula ia menyeru penduduk Mekah, kemudian penduduk negeri-negeri lain.
Disamping itu, ia juga menyeru
orang-orang yang datang keMekah dari berbagai negeri untuk mengerjakan
haji. Kegiatan dakwah ini dijalankannya tanpa mengenal lelah. Dengan usaha dan
perjuangan yang gigih hasil yang
diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut Nabi yang tadinya hanya belasan
orang, makin hari makin bertambah. Mereka terutama terdiri dari kaum wanita,
budak, pekerja, dan orang-orang yang tak punya. Meskipun kebanyakan mereka
orang-orang yang lemah, namun semangat mereka sungguh membaja.
Posisi Nabi Muhammad sebagai Kepala Negara
Rasulullah saw.sebagai kepala Negara
diberikan otoritasoleh Allah swt. sebagai pembuat hukum dan sebagai
pengatur kehidupan berbangsa danbernegara, sebagaimana firman Allah dalam Surat
An-Nisa,4:105:
إِنَّا أنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ
لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ
Artinya :
Sesungguhnya
kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu.
Muhammad selain sebagai Nabi dan
pemimpin Negara juga ia seorang Rasul sebagaimana ditegaskan al-qur’an
surat Ali’Imran,3:144
Artinya :
Sebagai Rasul beliau bertugas
menjadi penyampai dan pen-syarah keseluruhan wahyu yang diterimahnya kepada
manusia sebagaimana Allah berfirman dalam surat An-Nahal,16: 44
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ
مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemahannya :
Dan kami turunkan kepadamu Al-qur’an,
agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka
supaya mereka memikirkan
`Sebagai teladan bagi ummat
manusia sebagai firman Allah Swt dalam surat Al-Ahzab,33 ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ
كَثِيرًا
Terjemahannya :
Sesungguhnya yang ada pada
(diri)Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang
mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dia banyak menyebut nama
Allah
Dari Ayat-ayat tersebut ditemukan
bahwa Muhammad saw. sebagai Rasul, bukan hanya penyampai dan penjelas
keseluruhan wahyu Allah, tetapi juga diberi hak legislatif atau hak
menetapkan hukum bagi manusia dan hak menertibkan kehidupan masyarakat,
karenanya, beliau disebut contoh tauladan yang baik bagi manusia dalam
kapasitas beliau sebagai pemimpin Agama sekaligus kepala Negara
Peristiwa Bai’at Aqabah dan
perjanjian tertulis yang melahirkan piagam madinah, dapat diidentifikasikan
sebagai peraktek kontrak sosial. Karena dalam peristiwa-peristwa itulah Nabi memperoleh kekuasaan
politik dan keabsahan untuk mengatur dan memimpin rakyat Madinah.
Dengan demikian, kekuasaan politik
yang diperoleh Nabi berdasarkan nash dan fakta-fakta historis tersebut, bukan
menurut teori kekuatan. Karena kehadirannya di Madinah bukan dengan jalan
kekuatan dan penaklukan melainkan diundang oleh gelongan-gelonngan Arab di Kota
itu dan atas perintah wahyu. Hak dan kekuasaan politik itu beliau peroleh oleh
dari Allah yang dalam teori politik disebut teokratis, juga beliau peroleh
melalui perjanjian masyarakat yang disebut kontrak sosial.
Tugas kepala Negara untuk
melaksanakkan fungsi Negara adalah menegakkan hukum yang telah ditetapkan, membela
umat dari gangguan musuh, melenyapkan penindasan dan meratakan penghasilan
Negara bagi rakyat. Bagi Al-Baghdadi, fungsi negara yang harus dilaksanakan
kepala Negara adalah melaksanakan undang-undang dan pengaturan, melaksanakkan hukuman
bagi pelanggar hukum, mengatur militer dan megelolah zakat dan pajak.
Selanjutnya Al-Mawardi berpendapat bahwa fungsi Negara yang harus diwujudkan
kepala Negara adalah menjamin hak-hak rakyat dan hukum Tuhan, menegakkan
keadilan, membangun kekuatan untuk menghadapi musuh, melakukan jihad terhadap
orang yang menentang Islam, memungut Pajak dan Zakat, meminta nasihat dan
pandangan dari orang-orang terpecaya, dan kepala Negara harus langsung mengatur
urusan ummat dan agama, dan meneliti keadaan yang sebenarnya.
Tugas-tugas kenegaraan seperti
tersebut di atas juga dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau membuat
undang-undang dalam bentuk tertulis,mempersatukan penduduk Madinah untuk
mencegah konflik-konflik diantara mereka agar terjamin ketertiban interen,
menjamin kebebasan bagi semua golongan, mengatur militer, memimpin
peperangan,melaksanakan hukuman bagi pelanggar hukum, menerima
perutusan-perutusan dari luar Madinah, mengirim surat-surat kepada para
penguasa di Jazirah Arab, mengadakan perjanjian damai dengan tetangga agar
terjamin keamanan eksteren, mengelola zakat dan pajak serta larangan riba
dibidang ekonomi dan perdagangan untuk menjembatani jurang pemisah antara
golongan kaya dan miskin, dan menunjuk para sahabat untuk menjadi Hakim di daerah-daerah
luar Madinah serta mendelegasikan tugas-tugas kepada para sahabat.
Tugas yang dilaksanakan oleh Nabi
Muhammad Saw tersebut menunjukkan kesamaan dengan konsep dan teori politik
kenegaraan tentang tugas kepala Negara dan dengan demikian posisi beliau
disamping seorang Rasul juga dapat dikatakan sebagai kepala Negara.
Karena itu, Watt menyebut Nabi
Muhammad saw. sebagai seorang negarawan dengan mengemukakan empat alasan, 1.
Muhammad saw. memiliki bakat sebagai seorang yang mampu melihat sesuatu sebelum
terjadi karena didukung wahyu dan
kejeniusannya, 2. Kearifannya sebagai negarawan beliau tunjukkan dalam
menerapkan struktur ajaran Al-Qur’an yang global secara kongkrit melalui
kebijaksanaannya yang tepat, 3. Reformasi dibidang sosial yang berwawasan jauh
yang ditunjang oleh strategi politik yang akurat, 4. Beliaumempunyai kemampuan
sebagai administrator dan arif dalam menunjuk pembantunya untuk melaksanakan tugas-tugas
administrsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar